ResStories

RESSTORIES

Cerita-cerita dibawah ini merupakan tulisan harian penulis terdiri dari beberapa paragraf pada setiap subjudul. Semoga para pembaca dapat mengambil hikmahnya. 

SERIES A : AKU DAN SADBOY

Ada yang hal yang lucu di semi penghujung tahun 2022 . Entah kebetulan atau apa, aku 3 kali dipertemukan dengan lelaki yang berjulukan “sadboy” yang katanya mereka ditinggalkan oleh perempuannya ketika lagi sayang-sayangnya. Hal itu menyadarkan aku bahwa laki-laki pun sama halnya dengan perempuan, bisa sakit hati dan mereka juga punya perasaan yang tulus kepada orang yang dicintainya. Bahkan laki-laki cenderung sangat terluka ketika ditingalkan oleh perempuan yang amat disayanginya. Apalagi kalau ditinggal nikah ya, mungkin menyisakan trauma yang mendalam.

Sadboy pertama, founder salah satu komunitas yang aku ikuti. Beliau mungkin dibohongi oleh sang calon istri. Perempuan yang merupakan mantan calon istrinya meminta dia untuk memiliki usaha terlebih dahulu untuk modal nikah tetapi akhirnya malah ditinggal nikah sama si calon istrinya tersebut. Semoga beliau mendapatkan jodoh yang lebih baik dari sebelumnya dan juga bener-bener tulus mencintainya. Aamiin 

Sadboy kedua, tutor kursus bahasa inggris yang sangat aku kagumi dan selalu ku minta sama Allah di sepertiga malam. Gatau sadboynya kenapa. Semoga bisa berjodoh sama aku weh hahah. Aamiin

Sadboy yang ketiga, temen ngaji yang ditinggal pacarnya pas lagi sayang-sayangnya. Uluh-uluh kasian banget Ya  Allah, semoga jodohnya mencintainya dengan tulus, Aamiin

Hal itu menyadarkan aku bahwa aku terlalu playing victim terhadap kisah asmaraku dimasa lalu, terlalu mendramatisir luka hati yang pernah aku dapatkan. Padahal kalau mau dibandingkan, banyak mereka-mereka yang lebih terluka dari aku hingga menyisakan trauma mendalam untuk mengenal kembali yang namanya cinta. Semoga mereka bisa menemukan pasangan yang saling membahagiakan dan menjadi jodoh dunia akhirat, aamiin.

Sekarang masing-masing dari mereka sudah punya someone special kembali,  singkat amat ya masa galau para laki-laki.  Kecuali mas-mas tutor bahasa Inggris. Mungkin disembunyikan atau mungkin belum ada yang nyantol dihatinya.

SERIES B : Aku dan Sholat Isya

Sejujurnya, aku punya masalah dengan sholat isya. Sholat isya adalah salah satu sholat yang berat untuk aku tunaikan. Ketika di kampung ataupun dikosan tetep aja suka lalai terhadap shalat isya. Ada aja gangguannya, mulai dari ketiduran atau alesan tidur dulu baru shalat atau keasyikan main sosmed. Kalau dikampung nunda shalat isya itu karena hawa disana dingin banget jadi bawaanya suka pengen cepet-cepet tidur. Kenapa ya aku selalu nunda shalat isya, bagaimanakah caranya agar nggak suka nunda shalat isya? Stay pake mukena dan diam di sajadah semenjak shalat  maghrib sampai tiba waktunya shalat isya adalh solusi aku menunaikan shalat isya tepat waktu.

SERIES C : Aku dan Pertolongan Allah

Aku bersyukur bisa menuntut ilmu jauh dari orang tua, karena itu bisa membuatku belajar untuk mandiri. Mulai belajar untuk tidak terlalu banyak bergantung kepada manusia. Ketika pertama kali aku bisa pergi keluar sendiri aku ngerasa exicited banget karena sebelumnya aku  sangat bergantung kepada oranng lain.Tidak percaya diri untuk keuar sendirian. Tetapi setelah aku mencobanya, aku ngerasa Allah itu bener-bener baik banget sama aku. Aku merasa selalu dilindungi oleh-Nya dan membuat sisi spiritualku meningkat. Aku yang sedari kecil dikenal sebagai anak yang pemalu dan sekarang pun masih pemalu sehingga lumayan agak susah beradaptasi dengan lingkungan luar apalagi lingkungan baru. Aku bersyukur dipertemukan dengan banyak orang-orang baik, namun bukan berarti aku tak dipertemukan dengan orang-orang nyebelin. Ketika aku melakukan sesuatu yang tak pernah aku lakukan, hati aku selalu bilang Ya Allah, ternyata Allah sedeket itu ya.

SERIES D : 2 Planning 

Suatu sore aku mengobrol dengan kakakku. Setelah kepulanganku dari Bandung, memang aku suka ngobrol-ngobrol ringan dengan kakak perempuanku. Pemikiran beliau tidak sempit selalu ada opini lain ketika menghadapi suatu masalah tentang situsasi tertentu. Waktu itu beliau bertanya  apa rencanaku kedepannya setelah kuliah. Sontak saja aku menjawab dengan lantang dan percaya  diri bahwa bila Allah mengizinkan aku ingin kuliah kembali ke jenjang S2 dan kalau bisa, kalau Allah dan kedua orang tuaku  meridhoi aku ingin berkuliah di Yonsei University, Korea Selatan (Semoga saja diridhoi, Aamiin). Kakaku meragukannya dan berkata jika hanya punya 1 planning kita akan berhenti di planning atau rencana itu dan mungkin menurutku kita hanya akan menggalaukan rencana yang telah kita buat jika seandainya satu-satunya rencana ini tidak berhasil. Kemudian aku berpikir kembali setelah kakaku mengatakan hal tersebut. Ya kemungkinan lainnya, aku hanya ingin mendaftar CPNS setelah selesai kuliah nanti, tetapi aku juga berpikir ingin bekerja kantoran yang memiliki jabatan ASN, karena menurutku  jadi guru itu lumayan berat,  apalagi kalau dipelosok, butuh banyak pengorbanan.


SERIES E : Berartinya Sebuah Keluarga

Setertekan apapun diriku, aku nggak mau bunuh diri karena masih ada mamah buat tempat cerita dan nangis-nangis, masih ada teteh  yang nasehatin, masih ada bapak yang nyuruh buat sayang sama diri sendiri. Kata pak dosen psikologi agama, orang lain tuh gak jahat tapi diri kita yang jahat ke diri sendiri. Kalimat itu menurutku agak bullshit. Aku masih dikelilingi sama orang-orang jahat yang nggak peduli sama orang lain, aku masih dipertemukan dengan mereka yang tak  memiliki empati. Suatu hari aku menangis dan mempertanyakan mengapa mentalku gampang terjatuh hanya karena tindakan sepele orang lain. Aku merasa tidak dianggap ada di rumah kontrakan yang aku tinggali ini. Tapi karena alasan keamanan juga aku pun nggak bisa pindah rumah begitu saja. Terserahlah mau ngatain aku baperan atau apa, karena aku gak bisa secuek itu dan gak bisa sebodo amat itu. Aku berupaya untuk memperbaiki attitudeku dan masyaallah ujiannya gini amat. Semoga aku kuat.


SERIES F : Surat Cinta Untuk Mamaku (Dalam Rangka Hari Ibu)

Mamah, jangan nangis terus ya,

Bidadarinya aku, malaikatnya aku gak boleh nangis. 

Karena yang aku tau, malaikat itu adalah makhluk yang hebat. 

Iya, malaikat itu ialah malaikat yang sudah melahirkanku kedunia ini.

Malaikat tak bersayap yang selalu mengkhawatirkan sang buah hati ketika tak ada dalam dekapannya

Mah, Aku disini gapapa

Ada Allah yang selalu melindungi aku

Ada Allah yang selalu menguatkan aku

Ada Allah yang selalu menjaga aku dari segala marabahaya

Disini, jauh dari mamah membuatku sangat yakin akan kebesaran dan kuasa Allah

Mah, Si manja ini udah bisa belajar mandiri

Si penakut ini belajar sedikit demi sedikit untuk menjadi pemberani.

Dan itu atas kuasa Allah

Mamah jangan nangis untuk segala hal yang sia-sia.

Allah juga tau kok, Allah tak pernah salah dalam mencipta.

Mamah harus yakin bahwa Allah adalah Sang Maha yang tak pernah bosan untuk dipinta.

Mamah I love U dan makasihhhhh banyak untuk do’a-do’amu yang terus engkau langitkan untukku.

Insyaallah, aku akan berusaha membahagiakan mamah dan papa. 

Do’akan anakmu sukses selalu dan jadi anak pemberani yang bisa menyebarkan dakwah dan kebaikan serta bisa menjadi manusia bermanfaat.

22 Desember 2022

Salam sayang untuk mamaku,
Dari si bungsu yang tak pernah bisa dewasa

SERIES G : Puisi Untuk Syahdan

PUISI UNTUK SYAHDAN-KU

Mengingatnya membuatku selalu mengukir senyum, Tapi…
Syahdan, begitu sulitkah aku mendapatkan hati dan perhatianmu?
Syahdan, dia tak tau aku hidup bahkan aku sangat mencintainya.
Syahdan, semenjak pertama kali aku melihatmu,
Aku terpaku begitu masyaallahnya ciptaan Tuhan,
Suaramu yang selalu terngiang ditelingaku,
Humor khas dirimu pun selalu bergema dalam pikiranku.
Syahdan, kau adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dimataku yang ku temui tahun ini.
Kau begitu ku kagumi, tapi sayangnya untuk sekarang kau tak bisa ku miliki
Namun kau perlu tau, Syahdan
Bahwa aku tak pernah alfa memintamu pada Tuhan…

17 Desember 2022

Syahdan, Maaf. 
Aku akan berusaha mengikhlaskan rasaku untuk pergi secara perlahan
Kau tau kan, berharap kepada manusia itu hanya akan berakhir kecewa.
Dan aku ingin meminimalisir rasa kecewa itu.
Terima kasih kau sudah hadir dan menjadi manusia yang aku kagumi dan satu-satunya lelaki yang pernah aku pinta kepada Rabbku untuk menjadi imam dalam hidupku

Note : Syahdan nama samaran, 

Astagfirullah, gue bener-bener benci di masa-masa lebay gini ah wkwk tapi orang kalau udah jatuh cinta jadi lebay gini yahh ah astagfirullah hahahah. Ps : gue baca-baca lagi di tahun 2024 full ketawa ketiwi tapi gue gak mau hapus ini. gue akan biarkan puisi ini sebagai kenangan.


SERIES H : Hallo Inisial B.

Hai, apa kabar. Udah lama nggak bertemu ya. Karena bertemunya kita itu hanya ketika kursus  di Language Center doang. Itu pun hanya beberapa kali  pertemuan dan aku  bersyukur banget dengan pertemuan tersebut. Pikiranku masih belum bisa move on dari kamu inisial B. Hehe. Maaf ya, orang yang nggak tau diri ini udah mencintai kamu. Dan aku berharap kamu banyak dicintai orang-orang termasuk aku. Aku yakin sih, waktu itu juga banyak mahasiswi yang naksir  sama kamu baik yang tersirat maupun yang tersurat. Apalagi kalau kamu beneran jomblo, pasti banyak yang ngejar kan, haha.

Mari lupakan itu. Aku hanya ingin menyampaikan, kenapa ya aku bisa sampai punya rasa yang seserius ini padahal kenyataannya aku belum siap buat nikah lho karena aku masih belum puas buat ngejar pendidikan. Daripada ngejar kamu yang nantinya mungkin saja bisa berujung kecewa mendingan ngejar pendidikan yaa sampai puas dulu, kecuali kalau kamu mau menemani proses pendidikan aku dan aku menemani proses penididkan kamu itu rasanya nggak mungkin deh kalau dipikir secara rasional, tapi kalau mikirnya apapun nggak ada yang mustahil bagi Allah termasuk menyatukan kita berdua ya aku Alhamdulillah banget, gatau kalau kamu. Haha ngarep banget yaa wkwk. 

Tapi terkadang aku sadar diri, kamu lebih unggul segalanya dari aku, masih banyak  perempuan-perempuan yang sederajat dengan kamu. Tapi kadang-kadang aku gak sadar diri juga sih, sampe nangis-nangis minta kamu ke Allah (Lebay banget gak sih haha), karena merasa seberuntung itu mengenalmu yang selewat itu. Aku suka kamu, happy vibesnya juga nular ke kehidupan aku, and you’re random people dan aku juga random jadi kalau  kita bersama mungkin bisa kita kolaborasikan kerandoman itu, wkwk. Kamu  itu seperti Taehyungnya aku versi real life wkwk walau nggak sama-sama amat. Kesamaannya itu sifatnya yang sama-sama random, tahun dan bulan lahirnya samaan pula hanya beda tanggalnya aja, V tanggal 30 Desember kamu 24 Desember. Berarti tuaan kamu ya dibandingkan V. Tua dikit, beda semingggu, tapi aku lebih sayang ke kamu sih karena walaupun udah tua, kamu itu ngegemesin dimata aku, gatau kalau dimata orang lain. Haha. Astagfirullah sadarkan aku dari yang terlalu menyelami keindahan ciptaan-Mu  Ya Rabb, jika itu membawaku kepada kemaksiatan. Tapi kalau nggak bikin maksiat  mah gapapa Ya Allah.

Aku measa beruntung banget bisa bertemu dia si inisial B. Bercerita tentang kamu itu nggak ada habisnya. Ini menjadi part series terpanjang sih dari yang sebelum-sebelumnya. Hei tau  gak, aku kalau lagi kangen sama kamu, aku  suka muter lagunya Rey Mbayang yang judulnya sepertiga malam. Uwu banget ya mereka, pasangan paling romantis kalau dilihat dari berbagai platform medsos mah, gatau tah kalau di real lifenya mah, semoga mereka tetep sakinah mawwadah warahmah yaa dan juga selalu bahagia. Et dah bentar, kenapa jadi ngedo’ain orang lain yaa tapi gapapa kan saling mendo’akan sesama muslim itu baik ya. 

Terakhir, aku cuma mau bilang I LOVE YOU B, yang belum bisa kusebut kepanjangan dari namamu. Insyaallah, jika kamu risih terhadap rasaku ini, aku  akan perlahan belajar untuk mengikhlaskanmu walaupun nyatanya proses untuk mengikhlaskan itu butuh waktu yang panjang. Tapi berkali-kali aku akan bilang, mengenalmu adalah sebuah keberuntungan yang Allah karuniakan kepadaku. Dengan mengenalmu yang walaupun selewat sudah begitu banyak memberikan efek positif terhadap diriku, gatau kalau mengenalmu lebih dekat entah akan makin suka atau sebaliknya. Tapi aku berharap semoga kamu adalah orang yang benar-benar baik. Terima kasih. 

Bila kita ditakdirkan bersama, kita umrah bareng yuk abis nikah wkwk (ini sebagai wujud rasa syukurku kepada Allah) , aaminin aja  dulu walaupum menghalu, hehe. Thank You Allah, and Thank for you, B. I hope you always happy and strong buat ngehadapin kehidupan ya. Kamu itu manusia yang bermanfaat banget buat banyak orang dan salah satunya aku si cengeng dan si lemah ini. Semoga kamu bisa mencapai seluruh cita dan cinta yang kamu  inginkan dan harapkan, Aamiin.


SERIES I : Kakek dan Wejangannya Tentang Ilmu

Almarhum kakekku pernah bilang “ suatu hari nanti untuk belajar “Bismillahirrahmanirrahiim” pun tidak akan cukup dibayar dengan setungkup emas di tangan."
Waktu itu aku disuruh ibuku untuk menunggu jemuran padi dan kebetulan rumah kakek sangat dekat dengan tempat jemuran padi tersebut. Bahkan aku bisa duduk didepan rumah kakek untuk melihat apakah ada ayam yang nakal atau tidak.  Hari itu, aku ngobrol-ngobrol ringan dengan kakek, tentang perkuliahan yang akan aku jalani dan tentang masa-masa sekolah-sekolah sebelumnya. Kata kakekku, dulu orang tua kakek bilang kepada kakek bahwa nanti akan ada suatu zaman dimana ilmu akan sulit untuk didapatkan karena untuk belajar basmallah pun tidak akan cukup dibayar dengan setungkup emas ditangan.  Kakek memaknai hal tersebut dengan mahalnya harga yang harus dibayar untuk mengenyam pendidikan dizaman sekarang dan begitulah kenyataanya. Orang tua kakek memang hebat dalam menerka masa depan. Begitupun dengan kakek sendiri, ketika banyak bercerita dengan beliau wawasannya sangat luas. Beliau merupakan lulusan SD tetapi pengetahuannya melebihi saya yang sudah tamat jenjang sekoah menengah atas waktu itu. Kata kakek, nggak ada ilmu yang lebih sulit untuk beliau kuasai kecuali bahasa Inggris, dan menurutku kakekku jenius, cerdasnya masyaallah luar biasa.

SERIES J : Overthinking

Gue kalau gak keluar rumah bawaannya overthinking mulu, gak tau kenapa. Tapi kalau udah  keluar rumah, rasanya tuh lega banget kek buang beban dipundak. Tapi gue butuh keluar pun gak lama keluarnya, dan nyaman sendiri ketika diluar, merasa terbebaskan dari segala hal yang bikin overthinking itu. Emang gue tuh tipe orang yang gak bisa lama-lama di suatu  ruangan jika nggak ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Maksud gue pekerjaan kuliah ya karena gue belom bisa memegang suatu pekerjaan walaupun gue udah tua umurnya.

And I want to tell you. Lo pernah gak sih ngerasa kecewa ke diri lo sendiri karena di usia yang udah lebih dari dua puluh tahun lo gak bisa ngapa-ngapain atau lo belum bisa kerja dan lo belum bisa mandiri terutama dalam hal finansial? Kalau gue sering banget kepikiran. Gue udah usia segini tapi belum bisa ngehasilin duit sendiri, belum bisa kerja. Walaupun kuliah, gue tetep suka iri sama mahasiswa-mahasiswa yang punya penghasilan sampingan walaupun gak seberapa.

Ya walaupun terkadang gue suka ngemaklumin diri sendiri karena proses orang tuh beda-beda. Tapi gue suka kesel ke diri sendiri gitu, kenapa gak punya ide buat menghasilkan uang, kenapa selalu mager buat cari pekerjaan padahal gue nggak terlahir dari keluarga berada. Au ah gue sangat terbebani dengan pikiran gue sendiri.


SERIES K  : Ku Kira Semua Lingkungan Sama, Ternyata Tidak

Akhir-akhir ini aku sering ngeluh ke diri sendiri bahwa disini enggak banyak aktivitas yang aku lakukan dan tidak seproduktif ketika aku lagi di kost karena memang suasananya beda. Mungkin disini terlalu banyak pekerjaan rumah dan otakku terlalu  malas untuk mikir sehingga tidak banyak ide yang aku bisa keluarkan di catatan seperti ini.

Suasana lingkungannya juga ikut memengaruhi keproduktifan tersebut. Ketika dikampung perlu niat yang sungguh-sungguh untuk menulis seperti ini, namun ketika dikota (kostan) selalu ada ide di setiap jamnya, dan  aku merasa nggak terlalu banyak hambatan untuk melakukan apa yang aku suka selama itu baik dan bermanfaat bagi diri aku.

Dirumahku dikampung halaman memang lebih banyak mendengar kata-kata orang yang meneyepelekan aku dibandingkan memberiku semangat. Ya  walaupun ketika dikostan pun gak ada yang nyemangatin, tapi aku selalu bisa nyemangatin diri sendiri dan tidak ada orang yang meruntuhkan semangatku. Walupun, menurut sebagian orang hal-hal yang seperti ini tuh terkesan sepele, namun aku ingin menekankan bahwa mental orang itu beda-beda ada yang seperti mental kerupuk,  ada yang seperti mental tahu, ada juga yang seperti besi baja. Tapi mentalku termasuk mental kerupuk atau tahu itu yang langsung sedih kalau semangatku disepelekan orang. Hai orang-orang setidaknya kalau tidak bisa berkata baik diamlah, kamu juga kurang kerjaan ngeruntuhin semangat orang. Kamu yang semangat dong kerja dan cari duitnya biar gak ngelampiasin kekacauanmu ke orang lain, hehe. Goodluck.

SERIES L : Gak Enakan

Awalnya aku  pikir gak enakan adalah sikap yang baik dalam rangka menolong orang tanpa pamrih. Tapi makin kesini makin banyak orang yang  enggak tau diri atau bahkan nggak terlalu kenal atau deket minta bantuan aku. Aku suka membantu mereka karena aku mikirnya takut kalau  nanti aku  ada apa-apa, aku bisa minta bantuan ke mereka. Nyatanya aku enggak pernah minta bantuan apapun kepada mereka dan mereka terus memanfaatkan ke-nggak enakan aku untuk memenuhi ambisi mereka. Sampai akhirnya aku  sadar, aku  tak perlu mengikuti atau mematuhi atau membantu apapun yang mereka minta jika aku tak berkenan. Karena terlalu baik itu capek juga ke diri sendiri, terus-terusan dimanfaatin orang lain yang bahkan kalau terus menerus seperti itu, kapan kita bisa mencapai tujuan dan impian kita?

SERIES M : Aku dan Prasangka Buruk

Rasanya hamper setiap orang kecuali kalau dia orang yang benar-benar beriman kepada Allah bakalan punya pikiran negative deh. Karena yang aku dengar dan yang aku baca di sosial media yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Manusia itu lebih tertantang dan lebih cenderung kepada sesuatu yang negative, contohnya pikiran.

Dan aku dari dulu sampai sekarang, tapi sekarang lebih belajar untu bodo amat dalam memikirkan orang lain, bawaannya itu berburuk sangka terus, karena memang faktor kurang deket sama Tuhan. Tiap ada orang baru, hati selalu aja nyerocosin hal-hal negative orang lain. Padahal belum tentu aku sendiri lebih baik dari mereka, bahkan  mungkin aku yang lebih buruk dari sikap dan pemikiran dibandingkan mereka. 

Kalau dipikir-pikir buat apasih ya ngurusin kejelekan orang. Yang sakitnya aku sendiri yang cape mikirnya aku sendiri. Benar-benar melakukan hal yang sia-sia. Dan sekarang aku lebih belajar untuk focus memperbaiki diri aku baik dari luar maupun dari dalam biar aku punya akhlak dan etika yang bagus. Baru belajar buat bodo amat terhadap kejelekan orang segini aja udah masyaallah lumayan bikin tenang juga. Ternyata semenyenangkan ini tidak berpikiran buruk terhadap orang lain. Tidak pusing dan juga tidak cari penyakit. Tapi masih pusing gegara hemoglobin darah aku belum normal siii huahahaha. Do’ain aku biar cepet sembuh yagesyaaa. Aamiin.


SERIES N : SOAL RENCANA

Waktu kuliah kelas Pengelolaan Pendidikan, dosen nanya apa rencana kalian? Semua mahasiswa dikelasku tidak langsung menjawab. Dosen nanya lagi. Setelah beberapa menit kemudian ada yang menjawab menikah (mahasiswa), sedangkan mahasiswi dan beberapa mahasiswa lainnya tetap diam. Dosen pun ngomong, heh kalian bener-bener gak ada rencana? Aku dan mahsiswa lainnya hanya tertawa, khusunya aku menertawakan kebodohanku. Pertanyaan sesepele itu pun susah dijawab. Padahal jauh-jauh hari bahkan ditahun sebelumnya aku punya rencana yang sangat biasa aja bagi Allah, tapi luar biasa menurut aku pribadi. Aku ingin dan aku berharap bisa melanjutkan pendidikan Pasca Sarjanaku diluar negeri dan aku harus punya ancang-ancang untuk persiapannya dari sekarang. Harus. Dari mulai bahasa inggris yang harus lancar, belajar Hangeul dan bahasa korea juga biar aku nggak terlalu ngangong—ngangong juga. Bismillah, semoga dilancarkan juga Ya Allah. Aamiin. Semoga bisa wisuda S1 tepat waktu juga.

SERIES O : Patah hati terbesar adalah ketika tidak percaya kepada diri sendiri.

Aku kira aku melupakan semuanya ketika tiba akhir Tahun 2022. Aku mengira aku telah berdamai dengan diri sendiri waktu itu. Namun rasa itu muncul kembali, rasa kecewa terhadap diri sendiri yang menjadi beban bagi setiap orang. Rasa enggak berguna untuk hidup. Dan pikiran negative lainnya dalam otaku kembali bersemayam. Takut mengecewakan harapan orang tua, takut akan kesendirian, takut kesepian, dan banyak ketakutan lainnya. Tapi, semuanya terserah kepada Tuhan, karena hanya Dia Sang Penulis Skenario Terbaik. Yang jelas aku akan menata kembali diriku untuk berdamai dengan kekurangan dan kelebihanku walaupun aku tak tahu apa lebihnya diriku.
Pernah menggebu-gebu untuk ambisi terhadap akademis pada waktunya, hinga sekarang aku sadar aku tak pernah diajarkan untuk mempraktikan teori dan sekarang aku harus mempraktikkan teori itu. Aku benci praktik, karena aku lemah dalam hal itu, aku bodoh dalam hal itu. Apa aku bisa menjalani  semester ini yang penuh dengan praktik dan semester selanjutnya yang turun ke lapangan? Entahlah, aku capek memikirkannya. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu, terserah Tuhan saja, aku benar-benar pasrah dan tak tahu apa-apa.
Jejakku udah terlanjur sampai titik ini, dan aku tak mau mengecewakan kedua orang tua-ku. Aku hanya ingin membuat mereka bangga dan menaikan derajat mereka.

SERIES P : Diamanahi Sakit-Sakitan

Dari lahir sampai sekarang sudah menginjak semester 6 di bangku perkuliahan  aku selalu sakit-sakitan. Mulai  dari sakit ringan hingga lumayan parah. Ketika lahir aku cenderung lambat dalam perkembangan motorikku hingga kedua orang tuaku kesana kemari mencari rumah sakit yang bisa membantu  mempercepat perkembangan motorikku karena waktu berusia sekitar 2 tahun  lebih aku  belum menunjukkan tanda-tanda bisa berjalan. Dan kemudian bisa jalan pun tak sesempurna bayi seperti biasanya di umur seperti itu. Waktu SD pun aku  pernah demam  tinggi hingga aku tak sadarkan diri. 

Awal masuk SMP aku dilanda sakit  parah. Kepalaku seperti ditusuk-tusuk. Sakitnya nggak tertahankan. Berobat medis tapi hasilnya nihil, namun setelah diobati  tabib sakitku pun mulai pulih.

Di jenjang SMA pun aku langganan untuk sakit baik itu demam, bronchitis, sampai hipotensi. Hingga terakhir sakit kemarin gara-gara demam tinggi yang masih menyisakan hipotensi juga. Begitu sering aku dilanda sakit ya, semoga Allah senantiasa menjadikan penyakit tersebut sebagai penggugur dosa-dosaku dan juga jalan mencapai ridha-Nya Aamiin.

Komentar

  1. Keren euy tulisannya, orisinal banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah makasih apresiasinya. Walaupun isinya curhatan semua wkwk

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bersyukur Yuk !

1 Tahun di 2022